Halaman

Senin, 27 Juni 2011

AKPER ROYHAN KOMUNITAS

LAPORAN
KEGIATAN PRAKTEK ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS TANGAL 27 MEI SAMAPI DENGAN 17 JUNI 2011
DI RT. 04 RW. 02 KELURAHAN PONDOK RANGGON
KECAMATAN CIPAYUNG JAKARTA TIMUR









Disusun oleh:
KELOMPOK IV
1. Klementina M.R.P
2. Herma Septianli
3. Rita Emiliana
4. Nurhayati A
5. Neti Hartati
6. Margareta Ice5. Anisa
6. SuaraVita
7. Sudi Amus
8. Putra Yadi
9. Yandasun
10. Vitho

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN ROYHAN
JAKARTA TIMUR
TAHUN
2011

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdullilah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya sehingga kelompok dapat menyelesaikan makalah ini dengan Judul Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas Di RT.04 RW.02 Keluharan Pondok Ranggon
Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur tanggal 27 Mei -17 Juni 2011.
Adapun dalam pembuatan makalah ini, penulis banyak menemukan hambatan dan kesulitan, namun berkat motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya kelompok dapat menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik.
Pada kesempatan ini, kelompok ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu sariah, SKM selaku Direktur Akper Royhan
2. Ibu. Neneng Elviana, SKM selaku pembimbing lahan


Penulis menyadari bahwa penyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, maka apabila ada kritik dan saran yang membangun sangat kelompok harapkan dari semua pihak.
Akhirnya dengan segala keterbatasan, kelompok mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat para pembaca pada umumnya dan kelompok khususnya.














































DAFTAR ISI

KATA KENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan penulisan
C. Metode penulisan
D. Sistematika penulisan

BAB II : TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep keperawatan komunitas
B. Asuhan keperawatan komunitas

BAB III : TINJAUAN KASUS
A. Daftar distribusi
B. Analisa data dan diagnosa keperawatan
C. Plan of action
D. Implementasi
E. Evalusai

BAB VI : PEMBAHASAN
A. Pengkajian
B. Perencanaan
C. Pelaksanaan
D. Evaluasi

BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


























































BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Jakarta sehat untuk semua 2025 sebagai visi pembangunan kesehatan pemerintah daerah DKI Jakarta dijabarkan dalam salah satu misinya adalah memandirikan masyarakat. Hal ini memerlukan dukungan dari semua unsur yang ada, termasuk masyarakat sebagai objek dan subjek dari pembangunan kesehatan itu sendiri.
Selama lebih dari lima decade Indonesia selalu diharapkan dengan masalah kesehatan masyarakat yang cukup klasik yaitu masih tingginya kekurangan kesadaran masyarakat tentang lingkungan. Termasuk di Jakarta sebagai ibu kota Negara, walaupun sudah diadakannya penyuluhan tentang lingkungan secara terus menerus.
Upaya untuk mempercepat peningkatan kesehatan lingkungan hal ini dapat dicapai melalui berbagai pendekatan, antara lain adalah melalui penyuluhan dan kerja bakti.
Kontribusi terhadap peningkatan status kesehatan masyarakat buka hanya dari unsure pemerintah, tetapi dari semua komponen yang ada, termasuk adalah institiusi pendidikan kesehatan seperti halnya studi Diploma III keperawatan (Akademi Keperawatan Royhan). Hal ini dilakukan dengan tujuan antara lain memberikan pengalaman belajar secara nyata dimasyarakat bagi para mahasiswa.
Berdasarkan latar belakang diatas, kami mahasiswa smester VI program studi Diploma III Akademi Keperawatan Royhan Jakarta melaksanakan praktek asuhan keperawatan komunitas khususnya bidang kesehatan lingkungan.
Kegiatan ini dilakukan di Rt.04 Rw. 02 kelurahan Pondok Ranggon Kecamatan Cipayung Jakarta Timur yang dimulai pada tanggal 27 mei s/d 17 juni 2011, untuk mengaplikasikan ilmu keperawatan yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan.

B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Mampu mengaplikasikan konsep dan teori keperawatan komunitas dan keperawatan keluarga pada keluarga dan daerah binaan.

2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan praktek keperawatan komunitas diharapkan mahasiswa mampu:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di RT. 02 kelurahan Pondok Ranggon kecamatan Cipayung.
b. Menganalisa masalah kesehatan yang ada di RT. 02 kelurahan Pondok Ranggon kecamatan Cipayung.
c. Menyusun rencana tindakan (plan of action) yang berhubungan dengan masalah kesehatan yang ada di RT. 02 kelurahan Pondok Ranggon kecamatan Cipayung.
d. Melakukan kegiatan bersama-sama dengan masyarakat untuk mengetahui masalah kesehatan yang ada di RT. 02 kelurahan Pondok Ranggon kecamatan Cipayung.
e. Mengevaluasi hasil kegiatan dan selanjutnya menyusun rencana tindak lanjut terhadap hal-hal yang diperlukan dalam masyarakat yang ada di RT. 02 kelurahan Pondok Ranggon kecamatan Cipayung.
f. Mendokumentasikan dan melaporkan hasil kegiatan selama prkatek keperawatan komunitas di RT. 02 kelurahan Pondok Ranggon kecamatan Cipayung.


C. Metode penulisan
Dalam menyusun laporan praktek pengalaman belajar keperawatan komunitas, kelompok menggunakan metode penulisan deskriptif yang menggambarkan keadaan yang dijumpai atau kejadian dan ditemukan dalam survey yang dilakukan melalui:
1. Studi kepustakaan
Yaitu dengan mempelajari buku-buku masalah kesehatan dan dilihat yang berkaitan dengan topik penulisan laporan PBL ini.
2. Observasi partisipasif.
Yaitu menggunakan observasi dan melakukan asuhan keperawatan secara langsung kepada masyarakat.
3. Wawancara
Yaitu mendapatkan data, penulis juga melakukan wawancara langsung dengan petugas puskesmas dan masyarakat.

D. Sistematika penulisan
BAB I : PENDAHULUAN, meliputi: Latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORITIS, meliputi: Konsep keperawatan komunitas yang terdiri dari: pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

BAB III : TINJAUAN KASUS, meliputi: Daftar distribusi dan analisa data, diagnosa keperawatan, plan of action, implementasi dan evaluasi.

BAB IV : PEMBAHASAN, meliputi: pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

BAB V : PENUTUP, meliputi: kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


















BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep keperawatan komunitas
1. Pengertian
Asuhan keperawatan komunitas adalah lapangan perawatan khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih bersar yang ditujukan kepada individu, keluarga yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. ( WHO, 1999).
Asuhan keperawatan komunitas adalah suatu sintesa dari praktek kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatakan dan memelihara kesehatan penduduk. (American Nursing Assosiasion).
Keperawatan kesehatan komunitas adalah suatu upaya pelaksanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat dengan mengikutsertakan tim kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat. (Depkes RI, 1986).

2. Tujuan dan sasaran
Adapun tujuan dan sasaran keperawatan komunitas adalah untuk mencegah dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui:
a. Pelayanan keperawatan langsung (direction care) terhadap individu, keluarga, kelompok dalam konteks komunitas.
b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat dan mempertimbangkan masalah atau isu kesehatan masyarakat yang mempengaruhi individu keluarga dan masyarakat.
c. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai drajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan kehidupan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Menurur effendi (1998) kemampuan yang dimiliki adalah kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam hal-hal sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapai.
b. Menetapkan masalah kesehatan dan prioritas masalah.
c. Merumuskan sebagai alternative pemecahan masalah kesehatan atau keperawatan.
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi.
e. Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan secara mandiri.
f. Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri
g. Menanamkan prilaku hidup sehat melalui upaya pendidikan.
h. Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian bagi ibu dan balita serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia sejahtera.
i. Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap maslah kesehatan.
Tujuan akhir dalam melakuakan perawatan komunitas adalah memandirikan
masyarakat dalam memelihara kesehatan untuk hidup sehat, sedangkan sasaran keperawatan adalah individu, keluarga dan kelompok beresiko tinggi. Keluarga dan penduduk di daerah terisolasi dan daerah yang terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan bumil serta masyarakat baik sehat maupun sakit.
Menurut Anderson (1988) keperawatan komunitas terdiri dari 3 tingkatan, yaitu:
1. Tingkat individu
Asuhan keperawatan terhadap individu yang mempunyai masalah kesehatan tertentu misalnya TBC, bumil, menyusui, dan lain-lain yang dijumpai dipoli klinik, puskesmas dengan dan proses prkatis pada masalah kesehatan dan pencegahan masalah kesehatan individu.
2. Tingkat keluarga
Keluarga dengan anggota keluarga yang bermasalah dirawat sebagai dari keluarga dengan melihat sejauh mana telah terpenuhi tugas kesehatan keluarga.

3. Tingkat komunitas
Berorientasi pada individu keluarga sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuahan itu diberikan keluarga sebagai satu kesatuan dalam komunitas beresiko atau masyarakata wilayah binaan dengan pemandangan komunitas sebagai klien.

3. Model keperawatan komunitas
Model keperawatan komunitas disusun berdasarkan teori yang bekaitan dengan kesehatan masyarakat, salah satu teori keperawatan yang menjadi acuan dalam mengembangkan model keperwatan adalah teori dari betty neuman (1972) yang menekankan pendekatan secara menyeluruh untuk masalah kesehatan. Modal itu pada dasarnya menjelaskan tentang pengaruh lingkungan, masalah kesehatan yang timbul akibat besarnya stressor dan reaksi masyarakat pencegahan prima, sekunder dan tersier. Adapun konsep teori keperawatan yang dijelaskan oleh betty neuman adalah sebagai berikut.
MODEL KEPERAWATAN NEUMEN



































Diagram diatas menggambarkan bahwa system neumen didasari oleh system yang terdiri dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai target pelayanan kesalahan. Lingkungan sangat mempengaruhi terhadap derajat kesehatan masyarakat yang mana lingkungan tersebut tergantung pada besarnya stressor dan reaksi masyarakat. Kesehatan masyarakat ditentukan oleh hasil interaksi yang dinamis antara lingkungan dan masyarakat serta tenaga kesehatan untuk melakukuan pencegahan priemer, sekunder dan tersier.




B. Asuhan keperawatan komunitas
Asuhan keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan masyarakat dengan menekan pada kekompakan resiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan pencegahan penyakit serta rehabilitas.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pelaksanaan keperawatan komunitas meliputi:
1. Pengkajian
Menurut Anderson dan Ec. Frisne (1985) hal yang perlu dikaji: demografi populasi, nilai keyakinan dari riwayat kesehatan yang dipengaruhi oleh subsistem komunitas yang terdiri dari fisik lingkungan, perumahan, pendidikan, keselamatan dan transfortasi, politik pemerintah, kesehatan, pelayanan sosial, komunitas ekonomi dan rekreaksi. Semua aspek ini dikaji melalui observasi atau pengamatan langsung dan static angket wawancara.
2. Analisa diagnosa keperawatan komunitas
Setelah dilakukan pengkajian, maka data dikelompokan menjadi dan dianalisa untuk dinilai seberapa besar stressor yang mengancam masyarakat tersebut. Dari hasil data, kemudian dirumuskan diagnose keperawatan komunitas, diagnose keperawatan dapat berupa resiko, akibat potensial.
3. Perencanaan
Strategi yang digunakan mencakup proses kelompok, pendidikan kesehatan dan kerjasama, serta mendemonstrasikan keterlibatan dalam asuhan keperawatan dengan melihat tiga aspek penting yaitu pencegahan primer, sekunder dan tersier. Peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam memecahkan masalah yang dihadapi, hal ini berguna untuk memandirikan masyarakat dalam menghadapi masalah kesehatan.
Menurut model pendekatan organisasi Rothman (1968) yang terdiri dari pendekatan perencanaan sosial (sosial planning). Aksi sosial (sosial action) dan pengembangan masyarakat (locality development). Sehingga pendekatan yang dipakai adalah pengembangan masyarakat, karena pendekatan ini sangat tepat atau sasuai dengan prinsip PKU terutama dalam menigkatkan partisipasi masyarakat menuju kemandirian.
Perencanaan sosial adalah pendekatan yang menekankan pada proses teknik dan menyelesaikan masalah perencanaan yang digunakan pada model ini untuk mengatasi masalah yang ada di masyarakat dengan memanfaatkan fasilitas dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Aksi sosial merupakan metode yang dapat digunakan pada situasi dimana dibutuhkan pemerataan sumber-sumber tenaga dalam pengambilan keputusan dalam masyarakat dengan mengorganisir masyarakat untuk mengurangi aspek-aspek yang merugikan dengan tujuan membuat perubahan yang mendasar dalam masyarakat.
Pengembangan masyarakat adalah pendekatan yang bertujuan untuk menciptakan kondisi sosial dan ekonomi yang lebih baik untuk semua anggota masyarakat dalam pembangunan.
Pelaksanaan pengembangan masyarakat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
a. Tahap parsiapan
Dilakukan pemilihan daerah yang menjadi prioritas. Menentukan cara dalam berhubungan dengan masyarakat, mempelajari dan bekerjasama dengan masyarakat.
b. Tahap pengorganisasian
Tahap pengorganisasian dengan persiapan kelompok kerja kesehatan untuk menumbuhkan kepedulian akan kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
c. Tahap pendidikan dan latihan
Tahap pendidikan dan latihan meliputi kegiatan pertemuan yang teratur dengan kelompok kemasyarakat, melakukan pengkajian, membuat program, berdasarkan masyarakat atau diagnose keperawatan, melatih kader keperawatan langsung terhadap individu, kelompok dan masyarakat.
d. Tahap formasi kepemimpinan
Tahap formasi intersektoral adalah bekerjasama dengan sector terkait dalam menjelaskan program dan upaya kemandirian masyarakat.
e. Tahap koordinasi intersektoral
Tahap koordianasi intersektoral adalah bekerjasama dengan sector terkait dalam menjelaskan program dan upaya kemandirian masyarakat.
f. Tahap akhir
Yang melakukan supervisi atau kunjungan bertahap atau mengevaluasi kebaikan kegiatan kelompok kerja kesehatan lebih lanjut.

4. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan keperawatan komunitasb berfokus pada tingkat pencegahan kegiatan kelompok kerja kesehatan yaitu:
1. Pencegahan Primer
Pencegahan Primer adalah pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada populasi sehat, sehat mencakup pada kegiatan promosi kesehatan, pendoidikan kesehatan, proteksi khusus dan proteksi terhadap lingkungan. Termasuk dalam promosi kesehatankesehatan adalah penyuluhan kesehatan dan rokok, pemakian obat dan alkohol terhadap stress dan marah. Proteksi khusus: imunisasi, kbersihan perorangan, lingkungan sanitasi, kecelakaan kerja, perlindungan terhadap kecelakaan, nutrisi khusus dan melindungi terhadap karsinogen dan zat alergi.
2. Pencegahan Skunder
Adalah kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukan masalah kesehatan, pencegahan sekunder ini menekankan pada deteksi dini dan pengobatan, perawatan emergenci, perawatan akut, dan krisis serta diagnose dan terapi.
3. Pencegahan Tersier
Adalah kegiatan yang menekankan pengembalian individu pada tingkat berfungsinya secara optimal ketidakmapuan keluarga. Contoh memebantu keluarga yang mencapai ana k dengan kelumpuhan anggota gerak untuk latihan secara teratur. Pencegahan tersier menekankan pada rehabilitas perawatan dalam jangka waktu lama dan perawatan menghadapi kematian.

5. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan merupakan terhadap program yang telah dilaksanakan dibandingkan dengan tujuan dan dijadikan dasar untuk memodifikasi

1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa - Dr.MCD
    Borgata Hotel Casino & 남원 출장마사지 Spa: 통영 출장안마 7 Restaurants and Entertainment · 1 Borgata Way Atlantic City, NJ 08401 · (609) 317-5000 · 충청북도 출장샵 Visit Website. http://www.borgata.com/ 광주광역 출장마사지 · 동해 출장샵 More

    BalasHapus