Halaman

Minggu, 06 Februari 2011

LAPORAN KOMUNITAS KEBON PALA

LAPORAN
KEGIATAN PRAKTEK ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS TANGAL 27 des 2010 SAMAPI DENGAN 16 januari 2011
DI RW. 09 RT. 13 KELURAHAN KEBON PALA
KECAMATAN CIPAYUNG JAKARTA TIMUR














Disusun oleh:
PROGRAM REGULER D III KEPERAWATAN
ANGKATAN XI


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN ROYHAN
JAKARTA TIMUR
TAHUN 2010
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTEK ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI RW. 02 RT. 008 KELURAHAN LUBANG BUAYA
KECAMATAN CIPAYUNG, JAKARTA TIMUR PROPINSI DKI JAKARTA
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SEMESTER VI
AKADEMI KEPERAWATAN ROYHAN
TAHUN AJARAN 2009 – 2010

Telah disetujui oleh:


Kepala Puskesmas Ketua RW 02
Kecamatan Cipayung Kelurahan Lubang buaya





Ketua Program Studi D III Keperawatan
AKPER ROYHAN









KATA PENGANTAR

Syukur alhamdullilah, kami panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya sehingga kelompok dapat menyelesaikan makalah ini dengan Judul Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas Di RW. 02 RT. 008 Keluharan Lubang Buaya
Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur tanggal 24 mei-14 juni 2010.
Adapun dalam pembuatan makalah ini, penulis banyak menemukan hambatan dan kesulitan, namun berkat motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya kelompok dapat menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik.
Pada kesempatan ini, kelompok ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu sariah, SKM selaku Direktur Akper Royhan dan sekaligus sebagai Pembimbing di lahan praktek.
2. Ibu marsiana, S.Kep selaku pembimbing lahan dan sekaligus


Penulis menyadari bahwa penyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, maka apabila ada kritik dan saran yang membangun sangat kelompok harapkan dari semua pihak.
Akhirnya dengan segala keterbatasan, kelompok mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat para pembaca pada umumnya dan kelompok khususnya.











































DAFTAR ISI

KATA KENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan penulisan
C. Metode penulisan
D. Sistematika penulisan

BAB II : TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep keperawatan komunitas
B. Asuhan keperawatan komunitas

BAB III : TINJAUAN KASUS
A. Daftar distribusi
B. Analisa data dan diagnose keperawatan
C. Plan of action
D. Implementasi
E. Evalusai

BAB VI : PEMBAHASAN
A. Pengkajian
B. Perencanaan
C. Pelaksanaan
D. Evaluasi

BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN




























































BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Jakarta sehat untuk semua 2025 sebagai visi pembangunan kesehatan pemerintah daerah DKI Jakarta dijabarkan dalam salah satu misinya adalah memandirikan masyarakat. Hal ini memerlukan dukungan dari semua unsur yang ada, termasuk masyarakat sebagai objek dan subjek dari pembangunan kesehatan itu sendiri.
Selama lebih dari lima decade Indonesia selalu diharapkan dengan masalah kesehatan masyarakat yang cukup klasik yaitu masih tingginya kekurangan kesadaran masyarakat tentang lingkungan. Termasuk di Jakarta sebagai ibu kota Negara, walaupun sudah diadakannya penyuluhan tentang lingkungan secara terus menerus.
Upaya untuk mempercepat peningkatan kesehatan lingkungan ha ini dapat dicapai melalui berbagai pendekatan, antara lain adalah melalui penyuluhan dan kerja bakti.
Kontribusi terhadap peningkatan status kesehatan masyarakat buka hanya dari unsure pemerintah, tetapi dari semua komponen yang ada, termasuk adalah institiusi pendidikan kesehatan seperti halnya studi Diploma III keperawatan (akademi keperawatan royhan). Hal ini dilakukan dengan tujuan antara lain memberikan pengalaman belajar secara nyata dimasyarakat bagi para mahasiswa.
Berdasarkan latar belakang diatas, kami mahasiswa smester VI program studi Diploma III akademi keperawatan royhan Jakarta melaksanakan praktek asuhan keperawatan komunitas khususnya bidang kesehatan lingkungan.
Kegiatan ini dilakukan di rw. 02 rt. 008 kelurahan lubang buaya Kecamatan cipayung jakarta timur yang dimulai pada tanggal 24 mei s/d 14 juni 2010, untuk mengaplikasikan ilmu keperawatan yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan.

B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Mampu mengaplikasikan konsep dan teori keperawatan komunitas dan keperawatan keluarga pada keluarga dan daerah binaan.

2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan praktek keperawatan komunitas diharapkan mahasiswa mampu:
a. Mengidentifikasi maslah kesehatan yang ada di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung.
b. Menganalisa masalah kesehatan yang ada di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung.
c. Menyusun rencana tindakan (plan of action) yang berhubungan dengan masalah kesehatan yang ada di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung.
d. Melakukan kegiatan bersama-sama dengan masyarakat untuk mengetahui masalah kesehatan yang ada di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung.
e. Mengevaluasi hasil kegiatan dan selanjutnya menyusun rencana tindak lanjut terhadap hal-hal yang diperlukan dalam masyarakat yang ada di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung.
f. Mendokumentasikan dan melaporkan hasil kegiatan selama prkatek keperawatan komunitas di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung.


C. Metode penulisan
Dalam menyusun laporan praktek pengalaman belajar keperawatan komunitas, kelompok menggunakan metode penulisan deskriptif yang menggambarkan keadaan yang dijumpai atau kejadian dan ditemukan dalam survey yang dilakukan melalui:
1. Studi kepustakaan
Yaitu dengan mempelajari buku-buku maslah kesehatan dan dilihat yang berkaitan dengan topik penulisan laporan PBL ini.
2. Observasi partisipasif.
Yaitu menggunakan observasi dan melakukan asuhan keperawatan secara langsung kepada masyarakat.
3. Wawancara
Yaitu mendapatkan data, penulis juga melakukan wawancara langsung dengan petugas puskesmas dan masyarakat.

D. Sistematika penulisan
BAB I : PENDAHULUAN, meliputi: Latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORITIS, meliputi: Konsep keperawatan komunitas yang terdiri dari: pengkajian, analisa data, diagnose keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

BAB III : TIJAUAN KASUS, meliputi: Daftar distribusi dan analisa data, diagnose keperawatan, plan of action, implementasi dan evaluasi.

BAB IV : PEMBAHASAN, meliputi: pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

BAB V : PENUTUP, meliputi: kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN













































BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep keperawatan komunitas
1. Pengertian
Asuhan keperawatan komunitas adalah lapangan perawatan khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih bersar yang ditujukan kepada individu, keluarga yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. ( WHO, 1999).
Asuhan keperawatan komunitas adalah suatu sintesa dari praktek kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatakan dan memelihara kesehatan penduduk. (American Nursing Assosiasion).
Keperawatan kesehatan komunitas adalah suatu upaya pelaksanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat dengan mengikutsertakan tim kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat. (Depkes RI, 1986).

2. Tujuan dan sasaran
Adapun tujuan dan sasaran keperawatan komunitas adalah untuk mencegah dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui:
a. Pelayanan keperawatan langsung (direction care) terhadap individu, keluarga, kelompok dalam konteks komunitas.
b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat dan mempertimbangkan masalah atau isu kesehatan masyarakat yang mempengaruhi individu keluarga dan masyarakat.
c. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai drajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan kehidupan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Menurur effendi (1998) kemampuan yang dimiliki adalah kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam hal-hal sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapai.
b. Menetapkan masalah kesehatan dan prioritas masalah.
c. Merumuskan sebagai alternative pemecahan masalah kesehatan atau keperawatan.
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi.
e. Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan secara mandiri.
f. Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri
g. Menanamkan prilaku hidup sehat melalui upaya pendidikan.
h. Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian bagi ibu dan balita serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia sejahtera.
i. Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap maslah kesehatan.
Tujuan akhir dalam melakuakan perawatan komunitas adalah memandirikan
masyarakat dalam memelihara kesehatan untuk hidup sehat, sedangkan sasaran keperawatan adalah individu, keluarga dan kelompok beresiko tinggi. Keluarga dan penduduk di daerah terisolasi dan daerah yang terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan bumil serta masyarakat baik sehat maupun sakit.
Menurut Anderson (1988) keperawatan komunitas terdiri dari 3 tingkatan, yaitu:
1. Tingkat individu
Asuhan keperawatan terhadap individu yang mempunyai masalah kesehatan tertentu misalnya TBC, bumil, menyusui, dan lain-lain yang dijumpai dipoli klinik, puskesmas dengan dan proses prkatis pada masalah kesehatan dan pencegahan masalah kesehatan individu.
2. Tingkat keluarga
Keluarga dengan anggota keluarga yang bermasalah dirawat sebagai dari keluarga dengan melihat sejauh mana telah terpenuhi tugas kesehatan keluarga.

3. Tingkat komunitas
Berorientasi pada individu keluarga sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuahan itu diberikan keluarga sebagai satu kesatuan dalam komunitas beresiko atau masyarakata wilayah binaan dengan pemandangan komunitas sebagai klien.

3. Model keperawatan komunitas
Model keperawatan komunitas disusun berdasarkan teori yang bekaitan dengan kesehatan masyarakat, salah satu teori keperawatan yang menjadi acuan dalam mengembangkan model keperwatan adalah teori dari betty neuman (1972) yang menekankan pendekatan secara menyeluruh untuk masalah kesehatan. Modal itu pada dasarnya menjelaskan tentang pengaruh lingkungan, masalah kesehatan yang timbul akibat besarnya stressor dan reaksi masyarakat pencegahan prima, sekunder dan tersier. Adapun konsep teori keperawatan yang dijelaskan oleh betty neuman adalah sebagai berikut.
MODEL KEPERAWATAN NEUMEN



































Diagram diatas menggambarkan bahwa system neumen didasari oleh system yang terdiri dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai target pelayanan kesalahan. Lingkungan sangat mempengaruhi terhadap derajat kesehatan masyarakat yang mana lingkungan tersebut tergantung pada besarnya stressor dan reaksi masyarakat. Kesehatan masyarakat ditentukan oleh hasil interaksi yang dinamis antara lingkungan dan masyarakat serta tenaga kesehatan untuk melakukuan pencegahan priemer, sekunder dan tersier.




B. Asuhan keperawatan komunitas
Asuahan keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan masyarakat dengan menekan pada kekompakan resiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan pencegahan penyakit serta rehabilitas.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pelaksanaan keperawatan komunitas meliputi:
1. Pengkajian
Menurut Anderson dan Ec. Frisne (1985) hal yang perlu dikaji: demografi populasi, nilai keyakinan dari riwayat kesehatan yang dipengaruhi oleh subsistem komunitas yang terdiri dari fisik lingkungan, perumahan, pendidikan, keselamatan dan transfortasi, politik pemerintah, kesehatan, pelayanan sosial, komunitas ekonomi dan rekreaksi. Semua aspek ini dikaji melalui observasi atau pengamatan langsung dan static angket wawancara.
2. Analisa diagnose keperawatan komunitas
Setelah dilakukan pengkajian, maka data dikelompokan menjadi dan dianalisa untuk dinilai seberapa besar stressor yang mengancam masyarakat tersebut. Dari hasil data, kemudian dirumuskan diagnose keperawatan komunitas, diagnose keperawatan dapat berupa resiko, akibat potensial.
3. Perencanaan
Strategi yang digunakan mencakup proses kelompok, pendidikan kesehatan dan kerjasama, serta mendemonstrasikan keterlibatan dalam asuhan keperawatan dengan melihat tiga aspek penting yaitu pencegahan primer, sekunder dan tersier. Peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam memecahkan masalah yang dihadapi, hal ini berguna untuk memandirikan masyarakat dalam menghadapi masalah kesehatan.
Menurut model pendekatan organisasi Rothman (1968) yang terdiri dari pendekatan perencanaan sosial (sosial planning). Aksi sosial (sosial action) dan pengembangan masyarakat (locality development). Sehingga pendekatan yang dipakai adalah pengembangan masyarakat, karena pendekatan ini sangat tepat atau sasuai dengan prinsip PKU terutama dalam menigkatkan partisipasi masyarakat menuju kemandirian.
Perencanaan sosial adalah pendekatan yang menekankan pada proses teknik dan menyelesaikan masalah perencanaan yang digunakan pada model ini untuk mengatasi masalah yang ada di masyarakat dengan memanfaatkan fasilitas dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Aksi sosial merupakan metode yang dapat digunakan pada situasi dimana dibutuhkan pemerataan sumber-sumber tenaga dalam pengambilan keputusan dalam masyarakat dengan mengorganisir masyarakat untuk mengurangi aspek-aspek yang merugikan dengan tujuan membuat perubahan yang mendasar dalam masyarakat.
Pengembangan masyarakat adalah pendekatan yang bertujuan untuk menciptakan kondisi sosial dan ekonomi yang lebih baik untuk semua anggota masyarakat dalam pembangunan.
Pelaksanaan pengembangan masyarakat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
a. Tahap parsiapan
Dilakukan pemilihan daerah yang menjadi prioritas. Menentukan cara dalam berhubungan dengan masyarakat, mempelajari dan bekerjasama dengan masyarakat.
b. Tahap pengorganisasian
Tahap pengorganisasian dengan persiapan kelompok kerja kesehatan untuk menumbuhkan kepedulian akan kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
c. Tahap pendidikan dan latihan
Tahap pendidikan dan latihan meliputi kegiatan pertemuan yang teratur dengan kelompok kemasyarakat, melakukan pengkajian, membuat program, berdasarkan masyarakat atau diagnose keperawatan, melatih kader keperawatan langsung terhadap individu, kelompok dan masyarakat.
d. Tahap formasi kepemimpinan
Tahap formasi intersektoral adalah bekerjasama dengan sector terkait dalam menjelaskan program dan upaya kemandirian masyarakat.
e. Tahap koordinasi intersektoral
Tahap koordianasi intersektoral adalah bekerjasama dengan sector terkait dalam menjelaskan program dan upaya kemandirian masyarakat.
f. Tahap akhir
Yang melakukan supervisi atau kunjungan bertahap atau mengevaluasi kebaikan kegiatan kelompok kerja kesehatan lebih lanjut.

4. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan keperawatan komunitasb berfokus pada tingkat pencegahan kegiatan kelompok kerja kesehatan yaitu:
a. Pencegahan Primer
Pencegahan Primer adalah pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada populasi sehat, sehat mencakup pada kegiatan promosi kesehatan, pendoidikan kesehatan, proteksi khusus dan proteksi terhadap lingkungan. Termasuk dalam promosi kesehatankesehatan adalah penyuluhan kesehatan dan rokok, pemakian obat dan alcohol terhadap stress dan marah. Proteksi khusus: imunisasi, kbersihan perorangan, lingkungan sanitasi, kecelakaan kerja, perlindungan terhadap kecelakaan, nutrisi khusus dan melindungi terhadap karsinogen dan zat alergi.
b. Pencegahan Skunder
Adalah kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukan masalah kesehatan, pencegahan sekunder ini menekankan pada deteksi dini dan pengobatan, perawatan emergenci, perawatan akut, dan krisis serta diagnose dan terapi.
c. Pencegahan Tersier
Adalah kegiatan yang menekankan pengembalian individu pada tingkat berfungsinya secara optimal ketidakmapuan keluarga. Contoh memebantu keluarga yang mencapai ana k dengan kelumpuhan anggota gerak untuk latihan secara teratur. Pencegahan tersier menekankan pada rehabilitas perawatan dalam jangka waktu lama dan perawatan menghadapi kematian.

5. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan merupakan terhadap program yang telah dilaksanakan dibandingkan dengan tujuan dan dijadikan dasar untuk memodifikasi rencana tindakan selanjutnya. Evaluasi yang dilakukan menggunakan konsep evaluasi struktur, evaluasi proses dan evaluasi hasil.





























BAB III
TINJAUAN KASUS

A. DAFTAR DISTRIBUSI DAN ANALISA DATA
1. Distribusi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan golongan umur di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 465).

60 >

50-59

36-49

19-35

13-18

6- 12

4 – 5

2 – 3

0 - 1
jumlah









Laki-Laki 253 Perempuan 212
Dilihat dari segi distiribusi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan golongan umur di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung terdapat usia:
 0-1 tahun : 9 jiwa
 2-3 tahun : 20 jiwa
 4-5 tahun : 9 jiwa
 6-12 tahun : 51 jiwa
 13-18 tahun : 57 jiwa
 19-35 tahun : 139 jiwa
 36- 49 tahun : 97 jiwa
 50-59 tahun : 47 jiwa
 > 60 tahun : 36 jiwa

2. Distribusi agama berdasarkan jumlah KK di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 107)

Dilihat dari segi distribusi agama berdasarkan jumlah KK terdapat 105 KK beragama islam dengan kata lain 98% dan terdapat 2 KK beragama Kristen dengan kata lain 2%, penduduk di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung Jakarta timur beragama isalam dan Kristen.

3. Distribusi suku berdasarkan jumlah KK di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n:107).

Dilihat dari distribusi KK berdasarkan suku terdapat 37 KK suku betawi, 15 KK suku sunda, 40 KK suku jawa, 15 KK suku lain-lain.
4. Distribusi pendidikan berdasarkan jumlah penduduk di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 165).

Dilihat dari distribusi penduduk berdasarkan pendidikan terdapat:
 Buta huruf : 12 jiwa
 Belum sekolah : 50 jiwa
 SD : 103 jiwa
 SLTP : 79 jiwa
 SMU : 169 jiwa
 PT : 47 jiwa
 Bisa baca tdk sekolah : 5 jiwa

5. Distribusi pekerjaan berdasarkan jumlah KK di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 107).

Dilihat dari distribusi KK berdasarkan pekerjaan terdapat:
 PNS : 8 KK (7%)
 TNI/POLRI : 4 KK (4%)
 Karyawan swasta : 31 KK (29%)
 BURUH : 18 KK (17%)
 Wiraswasta : 37 KK (35%)
 Lain-lain : 9 KK (8%)

6. Distribusi pendapatan berdasarkan jumlah KK di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n:107)

Dilihat dari distribusi KK berdasarkan pendapatan keluarga terdapat 35 KK di bawah 800 ribu, 58 KK 800 ribu – 2 juta, dan 14 KK diatas 2 juta.

7. Distribusi penyakit yang pernah diderita anggota keluarga dalam 6 bulan terakhir berdasarkan jumlah penduduk di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 465).

Dilihat dari distribusi penyakit yang pernah diderita anggota keluarga dalam 6 bulan terakhir terdapat:
 Diabetes mellitus : 2 jiwa
 Gangguan jiwa : 1 jiwa
 Hipertensia : 14 jiwa
 Asma : 2 jiwa
 TB : 0 jiwa
 Lain-lain : 33 jiwa

8. Distribusi penyakit yang sedang diderita anggota keluarga berdasarkan jenis penyakit di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 43).

Dilihat dari distribusi penyakit yang sedang diderita anggota keluarga terdapat:
 Diabetes mellitus : 1 jiwa
 Gangguan jiwa : 0 jiwa
 Hipertensi : 16 jiwa
 Asma : 0 jiwa
 TB : 0 jiwa
 Lain-lain : 26 jiwa

9. Distribusi tempat pelayanan kesehatan yang digunakan berdasarkan jumlah KK di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 107)

Dilihat dari distribusi pelayanan kesehatan berdasarkan jumlah KK yang digunakan terdapat 107 KK menggunakan pelayanan kesehatan atau dengan kata lain 100% penduduk di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung menggunakan pelayanan kesehatan.

10. Distribusi frekuensi balita dibawa ke posyandu berdasarkan jumlah balita di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n:38 ).


Dilihat dari distribusi frekuensi balita dibawa ke posyandu terdapat:
 Tiap bulan : 29 jiwa
 Kadang-kadang : 7 jiwa
 Tidak pernah : 2 jiwa
 Malas : 0 jiwa
 Jauh : 0 jiwa

11. Distribusi berat badan anak pada KMS berdasarkan jumalah balita di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 38).

Dilihat dari distribusi berat badan anak pada KMS terdapat
 Garis merah : 0 jiwa
 Garis kuning : 0 jiwa
 Garis hijau : 38 jiwa
 Bawah garis merah : 0 jiwa
12. Distribusi ibu memberikan ASI pada bayi berdasarkan jumalah bayi di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n:27).

Dilihat dari distribusi ibu memberikan ASI pada bayi terdapat 25 balita yang diberikan ASI dan 2 bayi yang tidak diberikan ASI.

13. Distribusi ibu memberikan ASI ekslusif (0-4 bulan) pada bayi atau balita berdasarkan jumalah bayi di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 27).

Dilihat dari distribusi memberikan ASI ekslusif terdapat 25 bayi yang diberikan ASI eksklusif dan 2 bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif.

14. Distribusi kebutuhan makan anak berdasarkan jumlah balita di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 38).

Dilihat dari distribusi kebutuhan makan balita terdapat 28 yang memasak sendari dan 10 balita yang membeli.

15. Distribusi menu makanan yang diberikan pada anak setipa makan berdasarkan jumlah anak di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 38).

Dilihat dari distribusi menu makanan terdapat anak yang diberikan nasi saja 1 anak, 9 anak, 11 anak dan 17 anak.

16. Distribusi anak sering jajan berdasarkan jumlah balita di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 38).

Dilihat dari distribusi jajan terdapat 24 balita yang jajan, 14 balita kadang-kadang dan 0 balita yang tidak.


17. Distribusi cara mengolah makanan berdasarkan jumlah balita di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (38).

Dilihat dari distribusi KK berdasarkan pengolahan makanan terdapat 31 yang cuci potong dan 7 yang potong cuci, tidak di cuci 0.

18. Proporsi anak di imunisasi berdasarkan jumlah balita di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 38).

Diliahat dari distribusi imunisasi berdasarkan terdapat 29 balita yang di imunisasi dan 9 balita yang tidak di imunisasi.

19. Distribusi alasan ibu tidak diberikan imunisasi (tidak lengkap) berdasarkan jumlah balita (n: 9).

Dilihat dari distribusi alasan ibu tidak diberikan imunisasi terdapat 3 alasan ibu yang sibuk, 3 alasan ibu yang anaknya rewel dan panas dan 3 alasan ibu yang anak tambah sakit.

20. Distribusi dalam 6 bulan terakhir penyakit yang di alami bayi/balita berdasarkan jumlah balita di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 38).

Dilihat dari distribusi dalam 6 bulan terakhir penyakit yang dialami terdapat 13 balita yang mengalami diare, campak 0, cacingan 0, asma 0, 14 balita yang mengalami batuk/pilek/asma dan 11 lain-lain.

21. Distribusi keluhan yang dirasakan keluarga dengan anak sekolah berdasarkan jumlah anak di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 51).

Dilihat dari distribusi keluhan yang dirasakan keluarga terdapat 45 anak yang mengalami sesah makan ada 45, kesulitan belajar 4 dan sakit gigi 2.

22. Distribusi berapa kali anak sikat gigi berdasarkan jumlah anakdi RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 51)

Dilihat dari distribusi berapa kali anak sikat gigi terdapat 1 kali ada 2 anak yang menyikat gigi, 2 kali ada 39 dan 3 kali 10.

23. Distribusi kegiatan apa yang di ikuti anak remaja selain sekolah berdasarkan jumlah remaja di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 57).

Dilihat dari distribusi kegiatan yang di ikuti terdapat 21 anak yang olah raga, 3 anak yang organisasi, 13 anak kursus, o anak bekerja, 12 anak karang taruna, 8 anak lain-lain.

24. Distribusi yang sering dilakukan remaja di waktu luang berdasarkan jumlah anak remaja di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 57).

Dilihat dari distribusi yang sering dilakukan remaja di waktu luang terdapat 13 remaja yang ngobrol, 0 remaja yang bergadang, 34 remaja menonton TV dan 10 remaja lain-lain.

25. Distribusi kebiasaan remaja berdasarkan jumlah remaja di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 57).

Dilihat dari distribusi kebiasaan remaja terdapat 3 remaja yang merokok, minum-minuman keras 0, narkoba 0, tawuran 0 dan lain-lain 54 remaja.

26. Distribusi anak remaja dan keluarga pernah mendapatkan informasi tentang narkotika atau obat terlarang berdasarkan jumlah remaja di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 57).

Dilihat dari distribusi mendapatkan informasi tentang narkotika atau obat terlarang terdapat 51 remaja yang pernah mendengar informasi dan 6 remaja yang belum pernah mendapat informasi.

27. Distribusi usia kehamilan ibu sekarang berdasarkan jumlah ibu hamil di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 2).

Dilihat dari distribusi usia kehamilan sekarang terdapat 1 ibu hamil yang 4-6 bulan dan 1 ibu hamil yang 7-9 bulan.

28. Distribusi keluhan yang dirasakan ibu hamil berdasarkan jumlah ibu hamil di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 2).

Dilihat dari distribusi keluhan yang dirasakan terdapat 1 ibu hamil yang mual muntah dan 1 ibu hamil yang pusing sakit kepala.

29. Distribusi ibu memeriksakan kehamilan berdasarkan jumlah ibu hamil di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 2).

Dilihat dari distribusi ibu memeriksakan kehamilan terdapat 2 ibu hamil yang memeriksakan dan 0 yang tidak diperiksa.

30. Distribusi tempat pemeriksaan ibu hamil berdasarkan jumlah bumil di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 2).

Jika dilihat dari distribusi ibu hamil berdasarkan jumlah ibu hamil, terdapat 2 ibu hamil yang memeriksakan dan sisanya 0.

31. Distribusi perawatan kehamilan yang ibu lakukan berdasarkan jumlah bumil di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 2).

Jika dilihat dari distribusi perawatan kehamilan terdapat 1 bumil yang melakukan perawatan payudara dan 1 bumil yang melakukan perawatan dengan minum vitamin sisanya 0.

32. Distribusi keluhan yang dirasakan buteki berdasarkan jumlah bayi di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 27).

Dilihat dari distribusi keluhan yang dirasakan buteki terdapat 1 buteki dan 28 buteki yang lain-lain dan sisanya 0.

33. Distribusi PUS yang menggunakan KB di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 115).

Dilihat dari PUS yang menggunakan KB terdapat 48 yang PUS ber-KB, 23 yang PUS yang tidak ber-KB dan 44 yang PUS lain-lain (janda, baru nikah, belum menikah).

34. Distribusi jenis alat kontrasepsi berdasarkan jumlah PUS yang ber-KB di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 48).

Dilihat dari distribusi jenis alat kontrasepsi berdasarkan jumlah PUS yang ber-KB, terdapat:
 Pil : 3 orang
 Steril : 4 orang
 Spiral : 5 orang
 Suntik : 36 orang

35. Distribusi kegiatan sehari-hari yang dilakukan lansia berdasarkan jumlah lansia di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 36).

Dilihat dari distribusi kegiatan sehari-hari yang dilakukan lansia terdapat 33 lansia yang diam dirumah, 0 lansia yang melakukan kegiatan rumah tangga, 2 lansia wiraswasta, 1 lansia yang mengasuh cucu.

36. Distribusi kegiatan yang biasa dilakukan lansia diluar rumah berdasarkan jumlah lansia di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 36)

Dilihat dari distribusi kegiatan yang biasa dilakukan lansia diluar rumah berdasarkan jumlah lansia terdapat 26 lansia yang mengikuti pengajian, 0 lansia yang tidak mengikuti perkumpulan lansia, 1 lansia yang mengikuti olah raga, 0 lansia yng tidak rekreasi, 9 lansia yang ngobrol dengan tetangga.
37. Distribusi keluahan yang dialami lansia dalam 6 bulan terakhir berdasarkan jumlah lansia di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 36).

Dilihat dari distribusi keluahan yang dialami lansia dalam 6 bulan terakhir terdapat 15 lansia yang mengalami darah tinggi, 4 lansia yang mengalami reumatik, 2 lansia yang mengalami pusing, gangguan pendengaran 1 lansia.

38. Distribusi penyakit yang sedang dialami lansia berdasarkan jumlah lansia di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 36).

Dilihat dari distribusi penyakit yang sedang dialami lansia, terdapat 15 lansia yang mengalami hipertensi, pusing 2 lansia.

39. Distribusi ibu atau bapak berminat jika diadakan kegiatan untuk lansia berdasarkan jumlah lanisa di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 36).

Dilihat dari distribusi ibu atau bapak berminat diadakan kegiatan terdapat 24 yang berminat di adakan perkumpulan dan yang 12 lansia yang tidak berminat mengadakan perkumpulan.

40. Distribusi membuang air besar berdasarkan jumlah KK di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 107).

Dilihat dari distribusi membuang air besar, terdapat 107 keluarga yang menggunakan WC keluarga atau 100% semua keluarga menggunakan WC keluarga.

41. Distribusi jenis jamban berdasarkan jumlah KK di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 107).

Dilihat dari distribusi jenis jamban berdasarkan jumlah KK, terdapat 107 keluarga yang menggunakan jamban leher angsa atau 100% keluarga.

42. Distribusi pengelolaan sampah berdasarkan jumlah KK di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 107).



Dilihat dari pengelolaan sampah berdasarkan jumlah KK, terdapat 8 keluarga yang sampahnya dibakar dan 99 keluarga yang sampahnya diambil petugas.

43. Distribusi kondisi tempat sampah berdasarkan KK yang memiliki tempat sampah di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 107).

Dilihat dari kondisi tempat sampah berdasarkan KK yang memiliki tempat sampah, terdapat 51 keluarga yang kondisi sampah tertutup tidak bau, 8 keluarga yang kondisi sampah tertutup bau, 44 keluarga yang kondisi sampah terbuka dan tidak bau, 4 keuarga yang kondisi sampah terbuka bau.

44. Distribusi sumber air minum keluarga berdasarkan jumlah KK di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 107).

Dilihat dari distribusi sumber air minum keluarga berdasarkan jumlah KK, terdapat 107 yang menggunakan air minum dari air tanah.

45. Distribusi frekuensi membersihkan tempat-tempat penampungan air berdasarkan jumlah KK di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 107).

Dilihat dari distribusi KK berdasarkan frekuensi membersihkan penampungan air terdapat 45 keluarga yang membersihkan < 1 minggu, 11 keluarga yang membersihkan > 1 minggu, 45 keluarga yang membersihkan seminggu sekali dan 6 keluarga yang tidak pernah membersihkan.

46. Distribusi keluarga membuang air limbah (air cucian atau mandi) berdasarkan jumlah KK di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n:107).

Dilihat dari distribusi keluarga membuang air limbah berdasarkan jumlah KK, terdapat 107 keluarga yang membuang air limbah ke got.

47. Distribusi kebiasaan membuang barang-barang bekas berdasarkan jumlah KK di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n:107).

Dilihat dari distribusi kebiasaan membuang barang-barang bekas berdasarkan jumlah KK, terdapat 5 keluarga yang membuang sampah ke tempat terbuka, 77 keluarga yan membuang ditempat sampah, 1 keluarga ditanam dalam tanah, 24 keluarga jual.

48. Distribusi pencahayaan dalam rumah di waktu siang berdasarkan jumlah KK di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 107).

Dilihat dari distribusi pencahayaan dalam rumah waktu siang berdasarkan jumlah KK, terdapat 7 keluarga yang pencahayaan dengan lampu, 9 keluarga yang pencahayaan dengan jendela dan 91 keluarga yang pencahayaan dengan pintu dan jendela.

49. Distribusi ventilasi rumah berdasarkan jumlah KK di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung 9n: 107).

Dilihat dari distribusi KK berdasarkan ventilasi berdasarkan luas lantai terdapat 52 keluarga yang ventilasinya > 10% luas lantai dan 55 keluarga yang ventilasinya > 10% luas lantai.

50. Distribusi lantai rumah berdasarkan jumlah KK di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 107).

Dilihat dari distribusi KK berdasarkan lantai rumah terdapat:
 Teraso :16 keluarga
 Kramik : 88 keluarga
 Plaster : 3 keluarga

51. Distribusi kebiasaan keluarga menggantung baju berdasarkan jumlah KK di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 107).

Dilihat dari distribusi kebiasaan keluarga menggantung baju berdasarkan jumlah KK, terdapat 96 keluarga yang biasa menggantung baju dan 11 keluarga yang biasa menggantung baju.

52. Distribusi keluarga yang memiliki hewan peliharaan erdasarkan jumalah KK di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 107).

Dilihat dari distribusi yang memiliki hewan peliharaan berdasarkan jumlah KK, terdapat 94 keluarga yang tidak memiliki hewan peliharaan dan 11 keluarga yang memiliki hewan peliharaan.

53. Proporsi vector penularan penyakit berdasarkan jumlah KK di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n: 107).

Dilihat dari proporsi KK berdasarkan vector penularan penyakit terdapat:
 Lalat : 56 keluarga
 Nyamuk : 41 keluarga
 Kecoa : 40 keluarga
 Tikus : 22 keluarga

54. Distribusi penyakit yang pernah diderita (dalam 6 bulan terakhir) akibat pengaruh lingkungan berdasarkan jumalah KK di RT. 008 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung (n:107).

Dilihat dari distribusi penyakit yang pernah diderita berdasarkan jumlah KK, terdapat 5 keluarga yang mengalami DBD, 5 keluarga yang mengalami diare, 32 keluarga yang mengalami ISPA dan 65 keluarga sehat.


DIAGNOSA KEPERAWATAN Resiko tinggi terhadap peningkatan jumlah penduduk di RT 008/02 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung
Berhubungan dengan kurang pengetahuan masyarakat tentang maanfaat dari mengikuti program KB
MASALAH KEPERAWATAN Resiko tinggi terhadap peningkatan jumlah penduduk di RT 008/02 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung
DATA Dari hasil anamnesa:
dari hasil anamneses terhadaf 115 PUS
• Terdapat 23 PUS yang tidak be-KB
• Alasan yang tidak be-KB :
Takut efeknya 14
Ingin punya anak 8
Alasan agama 1
Data subjektif :
Dari hasil anamnesa:
Terdapat lansia yang dalam keadaan tidak sehat sejumlah 21 lansia
Terdapat lansia yang mengalami keluhan hipertensi sejumlah 15 lansia.
Terdapat lansia yang mengalami keluhan reumatik sejumlah 4 lansia
Terdapat lansia yang mengalami keluhan penyakit lainnya 2 lansia, yaitu 1 stroke dan 1 fraktur.
Terdapat 15 lansia yang mengalami keluhan hipertensi
Terdapat 4 lansia yang mengalami keluhan gangguan pergerakan selama 6 bulan terakhir
Terdapat 2 lansia yang mengalami keluhan pusing selama 6 bulan terakhir.
NO 1.








2.

























Resiko tinggi terhadap penurunan derajat kesehatan pada masyarakat di RT 008/02, kelurahan lubang buaya, kec.cipayung akibat lingkungan yang kurang sehat berhubungan dengan tidak sadarnya masyarakat tentang kesehatan lingkungan yang kurang sehat.
























Resiko tinggi terhadap penurunan derajat kesehatan pada masyarakat di RT 008/02 kelurahan lubang buaya, kec.cipayung akibat lingkungan yang kurang sehat
Terdapat 12 lansia yang tidak berminat mengikuti kegiatan lansia.
Terdapat lansia yang kegiatan sehari-harinya:
• Sejumlah 7 lansia yang berdiam di rumah
• Sejumlah 2 lansia yang berwiraswasta
• Sejumlah 1 lansia yang mengasuh cucu
• Sejumlah 26 lansia yang mengikuti kegiatan lainnya.

Terdapat lansia yang mengukuti kegiatan di luar rumah
• Sejumlah 6 lansia yang mengikuti pengajian
• Terdapat 1 lansia yang mengikuti olah raga
• Terdapat 2 lansia yang melakukan kegiatan mengobrol.
Terdapat 27 lansia yang mengikuti kegiatan lainnya

Data subjektif

• Dari 107 KK
 Vektor penularan penyakit
Nyamuk terdapat di 41 KK
Lalat terdapat di 52 KK
Kecoa terdapat di 22 KK
Tikus tedapat di 40 KK

























3.




 Jenis sumber air
Air tanah 107 KK

 Tempat KK buang air besar
WC keluarga 107 KK

 Jenis jamban
Leher angsa 103 KK
WC duduk 4 KK

 Pengolahan sampah
Dibakar 8 KK
Diambil petugas 99 KK

 Frekuensi membersihkan penampungan air
< 1 minggu 45 KK > 1 minggu 11 KK
1x/ minggu 45 KK
Tidak pernah 6 KK

 Cara membuang air limbah
Dialirkan ke selokan 107 KK

 Kondisi tempat pembuangan limbah
Mengalir terbuka 55 KK
Mengalir tertutup 52 KK
Bau
Tidak bau




 Kebiasaan membuang barang bekas
Tempat sampah 77 KK
Tempat terbuka 19 KK
Di tanam 1 KK

 Kebiasaan keluarga meggantung baju
Ya 92 KK
Tidak 11 KK

 Keluarga yang memiliki hewan peliharaan
Ya 13 KK
Tidak 90 KK

 Penyakt yang pernah di derita keluarga 6 bln terakhir akibat lingkungan.
DBD 5 KK
Diare 5 KK
Ispa 32 KK

Data objektif

Dari hasil observasi di temukan, pencahayaan rumah di waktu siang
 Pencahayaan rumah
Lampu 7 KK
Jendela 9 KK
Jendela dan pintu 91 KK




 Jumlah ventilasi rumah
>10% luas lantai 52 KK
< 10% luas lantai55 KK

 Jenis lantai rumah
Teraso 16 KK
Ubin 88 KK
Plaster 3 KK

 Kondisi lantai
Kotor 26 KK
Bersih 78 KK
Licin 3 KK

 Keadaan tempat sampah
Tertutup tidak bau 51 KK
Tertutup bau 5 KK
Tertutup tidak bau 44 KK
Terbuka bau 4 KK
DLL 3 KK



Nama Warga Yang Ke Posyandu Pada Tanggal :
No Nama Warga RT/RW
1.

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55






Marsanih

Maysaroh

Herawati

Shanti

Lia

Lilis

Ria

Martini

Isah

Mariyana

Ijem

Irma

Dwi A

Idah

Tihanah

Roch Yanti

Mariam

Sumiyati

Peni

Lia

Yuli

Yanie

Ida

Muryana

Bedan

Siti

Umi

Rina

Indri

Ana

Kodariah

Nursaroh

Aminah

Rusmiyati

Susi

Salina

Arsih

Alvia

Maimunah

Rukiyah

Lita

Ayu

Shera

Rosdalina

Neng

Yosi

Tika

Febi

Asmanih

Reni

Dewi

Nurdiah

Linda

Emi

Lusi

08/02

08/02

08/02

08/02

01/02

08/02

01/02

08/02

03/02

01/02

04/02

03/02

01/02

03/02

03/02

01/02

03/02

11/02

08/02

04/02

03/02

03/02

03/02

03/02

04/04

01/02

03/02

03/02

03/02

02/02

02/02

03/02

08/02

03/02

03/02

03/02

03/02

03/02

03/02

03/02

03/02

03/02

04/02

03/02

04/02

08/02

08/02

08/02

01/02

03/02

03/02

03/02

01/02

03/02

01/02













BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pengkajian
Tahap pertama dalam asuhan keperawatan komunitas adalah pengkajian yang terdiri dari pengumpulan data, pengelolaan data dan analisa data. Sebelum melakukan pengkajian mahasiswa melakukan kepada masyarakat, tokoh masyarakat, kader, ketua RT, ketua RW dan orang-orang yang berpengaruh di wilayah kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung. Dengan terbinanya hubungan saling percaya antara mahasiswa dengan masyarakat dengan mencapi derajat kesehatan yang optimal, maka dilakukan pendataan kesehatan masyarakat.
Proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan pengumpulan data. Data yang di kumpulkan melalui data demografi (usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, perumahan, pelayanan kesehatan, ekonomi dan derajat kesehatan spesifik). Hal ini disesuaikan denagn konsep keperawatan komunitas menurut kesehatan neuman dan Anderson (1985). Wawancara dilakukan pada masyarakat semua, kader kesehatan dan tokoh masyarakat setempat. Pengkajian dilakukan selama 3 kali mulai dari tanggal 25 mei-27 mei 2010. Berikut ini akan dijelaskan beberapa hal yang mempengaruhi dalam pengkajian:
a. Kekuatan
Pelaksanaan pengkajian di wilayah kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung oleh mahasiswa mendapatkan dukungan dari dinas kesehatan setempat, yaitu kepala puskesmas, ketua RT, ketua RW, dan tokoh masyarakat dalam kelancaran pelaksanaan asuhan keperawatann komunitas, kesediaan masyarakat dalam pendataan dapat memudahkan mahasiswa untuk mengumpulkan data.
b. Kelemahan
Diwilayah kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung, khususnya RT 008/02 masih banyak warga yang belum dapat bekerja sama , terutama kerja samanya dalam hal memberikan data serta tidak sesuainya data kependudukan yang ada dengan kondisi yang di kaji saat ini.
c. Kesempatan
Terbinanya hubungan kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan warga RT 008 RW 02 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung sebagai lahan prakte kelompok mahasiswa, sehingga memacu masyarakat dalam mengenal kesehatan di wilayah tersebu.
d. Ancaman
Meningkatnya arus pertumbuhan penduduk, maka perlu strategi dan metode yang tepat yang dilakukan tenaga dalam pengumpulan data demografi dan status kesehatan diwilayah RT 008 RW 02 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung.

B. Perencanaan
Setelah dilakukan pengumpulan data selama 3 hari, data diolah dan dianalisa, kelompok merumuskan masalah melalui MMRT, hasil pengumpulan data dipresentasikan oleh mahasiswa pada ketua RT, RW, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader dan masyarakat. Kemudian bersama-sama menentukan prioritas masalah, maka disusun rencana kegiatan untuk menyelesaikan masalah yang muncul.
Bentuk kegiatan yang direncanakan mencakup pendidikan kesehatan, penyebaran leflet pada tahap perencanaan ini kelompok menentukan pada 3 aspek penting yaitu: pencegahan primer, sekunder dan tersier. Model keperawatan yang dilakukan adalah perencanaan social, aksi social dan pengembangan masyarakat, sehingga dengan menggunakan pendekatan tersebut dapat meningkatkan partisipasi masyarakat RT 008 RW 02 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung dalam prilaku hidup sehat.
Berikut ini di uraikan beberapa hal yang mempengaruhi dalam perencanaan tersebut yaitu:
1. Kekuatan
Dalam enyususuna perencaan berupa adanya dukungan dan peran serta aktifdari masyarakat dan tingginya kesadaran tentang kesehatan dari ketua Rt, Rw, Tokoh masyarakat dan Kader
2. Kelemahan
Kelemahann dalamperencanaan tindakan meliputi adanya perbedaan persepsi yang di sebabkan oleh tingkat pendidikan yang bervariasi sehingga mempengaruhi dalam penenuan prioritas masalah kesehatan yang ada di wilayah Rt 008/02 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung. Disamping itu adanya keterbatasan waktu dari masig-masig warga mempengaruhi dalam penentuan jadwal pelaksanaan kegiatan
3. Kesempatan
Dalam perencanaan kegiatan, adanya izin dari pihak puskesmas kecamatan cipayung bagi mahasiswa dalam melksanakan asuhan keerawatan di kecamatan cipayung dengan adanya duknga dari masyarakat setempat, untuk embat perncaan dan menyusun asalah kesehatan yang di temukan.
4. Ancamanan
Beberapa metode yang ditemukan perlu diperhatikan faktr-faktor yang mempengaruhi terhadap oerencaan kegiatan tersebut. Faktr tersebut antara lain: sumber daya, waktu, dana, dan fasilitas kesehatan.

C. Pelaksanaan
Pelaksaan kegiatan keperawatan komunitas di Rt 008/02 kelurahan lubang baya, kecamatan cipayung, focus pada tingkat pencegahan primer, sekunder dan tertier. Adapun kegiatan yang di lakukan di antaranya adalah penyuluhan kesehatan yang terkait dengan masalah kesehatan yang ditemukan yaitu penyuuhantentang penyakit hipertensi dan program KB, serta kerja bakti yang dilakukan bersama masyarakat setempat.
Factor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan yaituesehatan dalam mengatasi :
1. Kekuatan
Kekuatan dalam melaksanakan tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan di Rt 008/02 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung adalah adanya dukungan dari bu kader, ketua Rt/Rw, serta dari pihak puskesmas.
2. Kelemahan
Kelemahan dalam pelaksanaan adalah kurangnya minat masyarakat mengikuti kegiatan .
3. Kesempatan
Adanya program pemerintah di bidang kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan di Rt 008/02 kelurahan lubang buaya kecamatan cipayung, seperi peningkatan kesehatan balita, berupa kegiata posyandu, keaktifa kader dalam penyuluhan kesehatan.


4. Ancaman
Ancaman dalam melaksanakan kegiatan tersebut yaitu ancaman dari luar seperi cuaca yang sangat panas, serta adanya beberapa masyarakat yang masih malas dalam melaksanakan kegiatan, baik kegiatan penyuluhan maupun kerja bakti.

D. Evaluasi
Evaluasi dilakukan melalui penilaian terhadap program yang dilakukan dan di bandingkan dengan tujuan yang telah di tetapkan, dan tujuan tersebut di jadiakan dasara tk memodifikasi rencana yang telah dilakukan oleh masyarakat. Tindakan yang telah dilakukan oleh mayarakat dan di fasilitasi oleh mahasiswa selama 18 hari pada umumnya berjalan dengan baik.

1 komentar:

  1. kak, kalau askep TB paru komunitasnya ada gak?

    terima kasih sebelumnya..

    BalasHapus