Halaman

Selasa, 08 Februari 2011

TB PARU DAMUZ AKPER ROYHAN

Tuberkulosis Paru

Tuberkulosis Paru – Definisi. Tuberkulosis adalah suatu infeksi bakterikronik yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis,sejenis kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang1-4/Um dan tebal 0,3-0,6/Um. Dan ditandai adanyapembentukan granuloma pada jaringan yang terinfeksi akibat reaksi hipersensitifitas yang diperantai oleh sel(Bahar, 2001).Patogenesis. Infeksi authority terjadi setelah seseorang menghirup Myobacterium tuberculosis. Setelah melalui bariermukosilier saluran napas, kuman TB akan mencapai alveoli. Kuman akan mengalami multiplikasi di paru,yang disebut sebagai concentration Gohn. Melalui aliran limfe,kuman TB akan mencapai kelenjar limfe hilus. FokusGohn dan limfadenopati hilus membentuk kompleksprimer TB. Melalui kompleks primer, kuman TB akanmenyebar melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh.

Respon tubuh terhadap infeksi kuman TB berupa responimun seluler hipersensitifitas tipe lambat yang terjadi 4-6minggu setelah terinfeksi. Banyaknya kuman TB serta kemampuan daya tahan horde menentukan perjalananpenyakit selanjutnya. Pada sebagian besar kasus, respon imun tubuh dapat menghentikan multiplikasi kuman,sebagian kecil kuman dorman. Pada penderita dengan daya tahan tubuh buruk, respon imun tidak dapat menghentikan multiplikasi kuman sehingga horde akan sakit beberapa bulan kemudian. Berdasar penularannya maka tuberkulosis dapat dibagi dalam 3 bentuk, yaitu:Tuberkulosis primer. Terdapat pada anak-anak.Setelah 6-8 minggu akan mulai terbentuk mekanisme imunitas dalam tubuh, sehingga exam tuberkulin akan positif. Pada pasien ini akan terbentuk kompleks authority TB dan selanjutnya dapat menyebar secara hematogen ke apeks paru yang kaya oksigen.Reaktifasi dari tuberkulosis primer. Infeksi TB authority akan mengalami reaktifasi terutama pada 2tahun post infeksi authority maka keadaan ini disebut sebagai tuberkulosis postprimer. Kuman akan disebarkan secara hematogen ke segmen apikalposterior. Reaktifasi dapat kjuga terjadi melaluimetastase hematogen ke berbagai jaringan tubuh. Reinfeksi. Keadaan ini terjadi pada saat adanya penurunan imunitas tubuh atau terjadi penularan secara terus-menerus oleh kuman TB dalam satukeluarga.Klasifikasi. Klasifikasi TB menurut WHO adalah berdasarkan terapi, yaitu :
Kategori I. Kasus baru dengan sputum positif ataukasus baru dengan bentuk TB berat.
Kategori II. Kasus kambuh atau kasus gagal dengansputum BTA positif.
Kategori III. Kasus BTA negatif dengan kelainanparu yang tidak luas atau kasus TB ekstraparu selaindari yang disebut pada kategori I.
Kategori IV. TB kronik.Manifestasi Klinis. Keluhan yang dirasakan oleh pasienTB dapat bervariasi atau terkadang ditemukan banyak pasien dengan TB paru tanpa keluhan sama sekali.Keluhan yang biasa ditemukan pada pasien dengan TBparu adalah diantaranya demam, batuk dengan atau tanpa darah, sesak napas, nyeri dada, malaise.Demam pada pasien dengan TB paru biasanya subfebristetapi kadang dapat mencapai 40-410 C. Demam ini biasanya hilang timbul sehingga pasien merasa tidak pernah bebas dari serangan demam. Keadaan iniberhubungan dengan daya tahan tubuh pasien serta beratringannya infeksi kuman TB yang masuk.Gejala batuk pada pasien dengan TB banyak ditemukan.

Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Karena terlibatnya bronkus pada setiap penyakit tidak sama maka mungkin saja batuk baru ada setelah penyakit berkembang dalam jaringan paru yaitu setelah setelah berminggu-minggu atau berbulan-bilan peradangan dimulai. Sifat batuk dapat dimulai dari batuk kering dan setelah timbul peradangan menjadi batuk produktif yang menghasilkan sputum. Keadaan lanjut adalah berupa batuk darah karena terdapatnya pembuluh adrah yang pecah. Batuk darah kebanyakan timbul akibat kavitasi namun dapat pula terjadi pada ulkus dinding bronkus.Sesak napas pada penyakit ringan belum akan dirasakan.Sesak napas akan ditemukan pada penyakit paru yang sudah lanjut, yang infiltrasinya meliputi setengah bagianparu. Nyeri dada agak jarang ditemukan. Timbul biasanyabila infiltrasi radang sudah mencapai pleura sehingga terjadi pleuritis.Penyakit TB merupakan penyakit radang yang menahun sehingga gejala sadness sering ditemukan yang dapat berupa anorexia (tidak nafsu makan), berat badan yang menurun, sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam. Gejala sadness semakin lama semakin berat danterjadi hilang timbul secara tidak teratur.Pemeriksaan Fisik. Pemeriksaan pertama terhadap keadaan umum pasien mungkin ditemukan konjungtivamata atau kulit yang pucat karena anemia, suhu tubuh yang subfebris, badan kurus atau berat badan menurun.Pemeriksaan fisik sering tidak diperoleh hasil yangmemuaskan terutama apabila sarang penyakit terletak didalam akan sulit dinilai secara palpasi, perkusi danauskultasi. Tempat kelainan lesi TB paru yang pale dicurigai adalah bagian apeks paru. Bila dicurigai adanya infiltrat agak luas mungkin ditemukan perkusi yangredup dan auskultasi suara bronkhial dan suara tambahan ronkhi basah kasar yang nyaring. Namun bila infiltrat diliputi penebalan pleura, suara tambahan menjadi vesikular melemah. Bila terdapat kavitas yang cukup besar, pada perkusi akan diperoleh hasil hipersonor atau timpani dan suara auskultasi amforik.Pada TB paru lanjut dengan fibrosis luas sering ditemukan atrofi dan retraksi otot interkostal.

Bagian paru yang sakit menciut dan menarik isi media stinumatau paru yang lain. Paru yang sehat jadi hiperinflasi.Keadaan lanjut TB paru dapat meningkatkan tekananarteri pulmonalis (hipertensi pulmonalis) yang diikutiterjadinya kor pulmonale dan gagal jantung kanansehingga akan dapat ditemukan tanda-tanda korpulmonale dengan gagal jantung kanan seperti takipnea,takikardi, sianosis, right ventrikular lift, right artikulargallop, whimper Graham Steel, bunyi P2 yang mengeras,tekanan vena jugularis yang meningkat, hepatomegali,ascites dan edem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar